Bupati Mukomuko Minta Maaf, Ketua SMSI Mukomuko Jelaskan Fungsi Klarifikasi

BERANDA4742 Dilihat

Bupati Mukomuko, H Sapuan bersama Ketua SMSI Mukomuko dan pimpinan organisasi pers yang ada di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu usai klarifikasi

BERITA MUKOMUKO, METRO – Bupati Mukomuko Provinsi Bengkulu, H. Sapuan menyampaikan permohonan maaf kepada wartawan khususnya media online, Jum’at (08/09/2023)

Ini disampaikan Bupati Mukomuko setelah Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Mukomuko, Wery Tri Kusuma menunggu klarifikasi selama 1×24 jam atas penyampaian dalam sambutanya dalam acara pembentukan rumah kebangsaan yang digagas oleh Kepolisian, Kamis (07/09 /2023).

“Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, saya mohon maaf atas kesalahan kata atau ucapan dalam sambutan saat acara pembentukan rumah kebangsaan kemarin,” kata Bupati Mukomuko.

BACA JUGA : Dinilai Lontarkan Pernyataan Tak Sedap, Klarifikasi Bupati Mukomuko Ditunggu 1×24 Jam

Menurut Bupati Mukomuko, dalam sambutanya, Ia mengatakan media online, namun niat sebenarnya adalah media sosial.

“Maksud saya itu media sosial atau bermedsos (media sosial), tapi yang saya katakan media online. Saya juga kaget dan saya tanya dengan protokoler. Itu murni salah sebut. Salah ucap,” terang Bupati Mukomuko.

Masih kata Bupati Mukomuko, saat itu, Ia menyampaikan sambutan dalam acara pembentukan rumah kebangsaan yang konsep dan tujuannya adalah penyatuan agar tidak terjadi perpecahan atau perselisihan yang berasal dari tindakan masyarakat di dunia maya.

BACA JUGA : Bupati Mukomuko Tinjau Pabrik Pengolahan Beras

“Konsep (rumah kebangsaan) ini kan pemersatu, jangan sampai terpecah belah. Nah, saya memberikan contoh, bahwasanya, saat ini banyak orang mengeluarkan gagasan atau uneg – unegnya di media sosial. Yang kesebut dengan saya media online, padahal tujuannya media sosial,”jelasnya.

Ia menilai, fenomena ini masyarakat yang curhat di media sosial yang cenderung lebih mendahulukan tangannya ketimbang fikiranmya. Padahal, kata Bupati Mukomuko, apa yang disampaikan di media sosial itu berupa saran atau gagasan.

“Melalui wadah (rumah kebangsaan) yang disediakan oleh Kepolisian ini, ayo kita berdialog dan berdiskusi. Saya mengapresiasi adanya wadah ini,” ujarnya.

BACA JUGA : Sekjen Golkar Mukomuko Buka Suara Tentang Isu Miring Salah Satu Bacalegnya

Bupati Mukomuko menegaskan, Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko dibawah kepemimpinannya tidak anti kritik. Melalui rumah kebangsaan ini, ia mengajak masyarakat untuk duduk dan berdiskusi bukan melalui media sosial terlebih saat ini merupakan tahun politik.

“Saya nggak anti kritik, maksud saya, melalui wadah ini, daripada menulis di media sosial, lebih baik sampaikan di rumah kebangsaan ini sembari mencari solusi. Atau dengan kata lain, kalau mau mengkritik, kenapa nggak langsung ketemu, sebab, kadang – kadang, gagasan itu belum tentu menguntungkan negara, terlebih untuk Kabupaten Mukomuko,” jelas Bupati Mukomuko.

Sapuan juga menjelaskan, jangan sampai, maksud hati menyampaikan gagasan, justru menyinggung perasaan orang lain. Hal ini, ujar Bupati Mukomuko, justru dapat terjadi perpecahan di tengah masyarakat.

BACA JUGA : Usaha Mikro Kecil Menengah di Mukomuko dapat BLT BBM Sebesar Rp 2,6 miliar

Bupati Mukomuko mengungkapkan, keberadaan media online sangat mendukung proses pembangunan daerah, khususnya wilayah yang tidak terjangkau lantaran keterbatasan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di daerah.

“Kenapa saya sampaikan itu, selama ini saya selalu menyampaikan, media ini sangat membantu dalam proses pembangunan. Salah satu contoh dalam pengajuan pembangun rumah sakit pratama di Desa Air Buluh. Bagaimana kami memperkuat argumentasi di pusat.? Kami menggunakan kliping – kliping dari media online maupun cetak dan alhamdulillah sekarang dalam proses pembangunan, berkat apa, ya itu tadi, adanya pemberitaan salah satu dari media online, “ungkapnya.

Belum lama ini, katanya, ada pemberitaan wilayah yang belum mendapat bantuan dari dinas sosial terkait masyarakat yang membutuhkan kursi roda.

BACA JUGA : Satpol PP Mukomuko Gelar Operasi Pekat

Alhamdulillah, sekarang sudah di bantu kursi roda, berkat apa.? Ya berita di media online. Kan media online sangat membantu. Nggak mungkin kan saya menjastis buruk media online, mereka (wartawan) juga teman saya,” kata Sapuan.

Ketua SMSI Kabupaten Mukomuko, Weri Tri Kusuma ria, menyambut baik keputusan Bupati Mukomuko yang melakukan klarifikasi. Kata dia, dengan keluarnya klarifikasi itu, maka SMSI Mukomuko resmi batal melaporkan Bupati ke Polisi.

“Perlu sama-sama kita ketahui, tujuan klarifikasi ini adalah untuk memperoleh penjelasan dan penjernihan terhadap suatu persoalan. Alhamdulillah dengan duduk bersama, kita sama-sama mendapat kejelasan hingga permasalahannya menjadi jernih,” kata Ketua SMSI Mukomuko

BACA JUGA : PUPR Mukomuko Akan Bangun Jembatan Penghubung 7 Desa di Kecamatan Malin Deman

Masih kata Ketua SMSI Mukomuko, dalam penjelasannya, Bupati Mukomuko mengatakan jika niatnya adalah bukan Media Online tapi Media Sosial. Mudah-mudahan saja kejadian serupa tidak terulang kembali,” terang Ketua SMSI Mukomuko.

Sedangkan upaya meminta klarifikasi dari Bupati Mukomuko, lanjutnya, merupakan keputusan organisasi.

“Ini merupakan keputusan organisasi dengan pertimbangan, jika tidak mendapat kejelasan, dikuatirkan akan berdampak buruk pada para wartawan khususnya dari media online. Iya, organisasi wartawan yang ada di Kabupaten Mukomuko juga hadir dalam acara klarifikasi tadi. “demikian Ketua SMSI Mukomuko (**YN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *