IKMP dan MPBAS Tolak Kehadiran Perusahaan Batu Bara

BERANDA1195 Dilihat

Berita Mukomuko, Bengkulu Utara – Ikatan Keluarga Masyarakat Pekal (IKMP) menolak kehadiran PT Inmas Abadi. Ini disampaikan oleh Ibnu Majah, Sekretaris organisasi tersebut, Minggu (21/11 /2021).

Ibnu Majah menegaskan, selain IKMP, masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Bentang Alam Sebelat (MPBAS) pun ikut menolak kehadiran Perusahaan yang bergerak di bidang Pertambangan yakni Batu Bara.

“Kami atas nama nurani rakyat menolak kehadiran PT Inmas Abadi,” kata Ibnu Majah, Minggu (21/11 /2021) melalui sambungan telepon seluler dan pesan whatsapp.

Ibnu mengatakan, kehadiran Perusahaan yang akan mengeruk perut bumi ini dikuatirkan akan merusak keindahan alam dan taman wisata alam (TWA) di wilayah Sebelat yang didalamnya terdapat Pusat Latihan Gajah

“TWA Sebelat merupakan destinasi wisata bernuansa alam, alhamdulillah belum lama ini dapat juara III pariwisata se Provinsi Bengkulu. Tidak mudah bagi kami menjaga keasrian alam ini dari tangan – tangan usil yang ingin mengganggu keberlangsungan kehidupan flora dan Fauna di wilayah tersebut, “ucap Mantan Aktivis ini.

Kata Ibnu, berdasarkan data yang dimilikinya sekitar 50 persen lebih wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) PT Inmas Abadi masuk dalam

“Data yang saya miliki berdasarkan izin yang dikeluarkan oleh Gubenur Bengkulu tahun 2017 yang lalu, hampir setengah wilayah IUP OP Perusahaan ini merupakan wilayah PLG, dimana ditempat tersebut masih banyak gajahnya. Jika PT Inmas Abadi beroperasi dikuatirkan habitat satwa yang dilindungi ini akan terganggu. Ancaman kepunahan dan tidak menutup kemungkinan jika habitatnya diganggu satwa langka ini masuk ke pemukiman penduduk, “terus mantan wartawan ini.

Ia juga menyampaikan, saat PT Inmas Abadi melakukan sosialisasi pihaknya tidak membubarkan.

“Sebelumnya dalam berita disebabkan sekelompok orang, saya tegaskan yang datang kemarin adalah masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Bentang Alam Sebelat dan meminta pihak perusahaan untuk mengurungkan niatnya beroperasi di wilayah kami, penolakan ini sudah terjadi sejak tahun 2010 yang lalu. Tidak ada membubarkan. Selain itu, PT Inmas Abadi ini tidak menepati janjinya yang akan membangun jalan dan jembatan. Malah jalan yang ada rusak, jadi dampak positif terhadap masyarakat tidak ada,” ungkapnya.

Masih menurutnya, PT Inmas Abadi telah melakukan pengeboran di lahan milik warga. Ia mengakui belum pernah duduk bersama dengan perusahaan tersebut.

“Setahu saya sekitar sebulan yang lalu sudah ada pengeboran di lahan milik warga dan kami belum pernah duduk bersama tapi kami tetap menolak keberatan PT Inmas Abadi.” pungkasnya. (YN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *