BPBD Mukomuko Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana

BERANDA4365 Dilihat

Pelatihan mitigasi bencana

BERITA MUKOMUKO, METRO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu menggelar Pelatihan Mitigasi Bencana, Selasa (28/11/2023). Kegiatan yang dilaksanakeun di hotel madyara.

Pantauan beritamukomuko.com, acara diikuti oleh 25 orang peserta yang berasal dari perwakilan dari desa tangguh bencana, organisasi pramuka, PMI, PWI, Basarnas, Tni dan Polri.

Dalam sambutanya, Kepala BPBD Mukomuko, Ruri Irwandi, ST, MT menyampaikan, beberapa wilayah di daerah yang juga memiliki julukan Kapuang Sakti Ratau Batuah ini merupakan wilayah yang memiliki risiko tinggi.

Asisten l Setdakab Mukomuko, Haryanto S.Km

Kata dia, hal ini berdasarkan rilis kajian risiko bencana dari BNPB.. Menurutnya, bencana dibagi menjadi beberapa jenis, yakni, gelombang exrim dan abrasi, banjur, gempa bumi, tsunami kebakaran hutan, longsor dan jenis lainnya.

Sedangkan berdasarkan kategori, kata Kepala BPBD, dikelompokkeun menjadi dua, yaitu bencana alam dan non alam. Ia menegaskan, penanganan benjaca bukan saja menjadi tanggungjawab Basarnas, tni Polri, Pemerintah pusat maupun daerah.

Kepala BPBD Mukomuko, Ruri Irwandi, ST, MT

“Jadi penanganan bencana ini menjadi tanggung jawab bersama, oleh karena itu, dalam penangananya kita membutuhkan yang namanya relawan. Siapa relawan ini.? Mereka yang berasal dari berbagai unsur. Kita butuh relawan yang tangguh untuk penanganan bencana, baik itu bencana alam maupun non alam, “kata Kepala BPBD Mukomuko, Senin (28/11 /2023).

Kepala BPBD Mukomuko menegaskan, penanganan bencana merupakan bentuk panggilan kemanusiaan.

“Kemanusiaan merupakan sebuah sikap universal yang harus dimiliki setiap umat manusia di dunia yang dapat melindungi dan memperlakukan manusia sesuai dengan hakikat manusia yang bersifat manusiawi. Nah disinilah letak nilai yang harus sama-sama kita pahami, “ucapnya.

Peserta Pelatihan mitigasi bencana

Di lain sisi, Kepala BPBD Mukomuko menjelaskan, sosialisasi dilakukan dengan tujuan penguatan kelembagaan bencana. Selain itu, untuk memperkuat kelembagaan bencana daerah.

“Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penaggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh. Membangun solidaritas dan kolaborasi, dan lainnya.” jelasnya.

Tidak hanya itu, lanjutnya, BPBD juga terus berupaya untuk melakukan penguatan tentang fungsi organisasi.

“Kita fokus kepada koordinasi antar lembaga secara vertikal, maupun horizontal, dan melibatkan lembaga non pemerintah,” terangnya.

Terpisah, Asisten l Setdakab Mukomuko, Haryanto S.Km menyampaikan, di Provinsi Bengkulu, Kabupaten Mukomuko masuk dalam peta yang tergolong rawan bencana.

Kata dia, butuh persiapan khusus atau dalam menghadapinya, diantaranya adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat. Pengetahuan tersebut, katanya, bagaimana cara menghadapi atau apa saja yang harus dilakukan saat terjadi bencana.

“Upaya ini merupakan langkah untuk meminimalisir angka kerugian dan korban jiwa,” kata Asisten I Setdakab Mukomuko.

Asisten l menjelaskan, ada 3 tahapan, yang menjadi pembelajaran yakni pra bencana saat bencana, dan pascabencana. Tiga tahapan ini harus dikuasai oleh masyarakat.

“Perlu digarisbawahi, hakikatnya kita kan nggak mau terjadinya bencana, tapi ini tentang alam, diluar kuasa kita. Lalu bagaimana cara untuk menanganinya, ya itu tadi, memberikan pemahaman kepada masyarakat.” pungkasnya. (ADV KOMINFO /** YN).