Plt Kepala DP2KBP3A Kabupaten Mukomuko, R Panji Surya
BERITA MUKOMUKO, METRO – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak atau DP2KBP3A menjalankan program keluarga berencana (KB) dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala DP2KBP3A Kabupaten Mukomuko, R Panji Surya, Senin (27/11 /2023). Kata dia, ada 3 jenis pilihan metode kontrasepsi bagi pasangan usia subur. Tiga pilihan tersebut adalah, kontrasepsi hormonal
BACA JUGA : Tanggul Irigasi di Mukomuko Jebol, Lahan Siap Tanam dan Panen Ikut Terdampak
“Metode (hormonal ini terdiri dari suntikan KB, IUD hormonal, kontrasepsi darurat, implan dan pil KB,. Lalu metode non-hormonal. Jenis ini meliputi sterilisasi (tubektomi, dan vasektomi), kondom dan IUD non-hormonal,”kata Plt Kepala DP2KBP3A Kabupaten Mukomuko, Senin (27/11/2023).
Pelayanan KB di Kecamatan Ipuh
Plt Kepala DP2KBP3A menambahkan, metode terakhir yang bisa digunakan adalah kontrasepsi alami berdasar metode kalender. Menurutnya, cara ini lebih menitikberatkan atau mengandalkan pencatatan siklus menstruasi untuk memprediksi masa subur dari seseorang.
BACA JUGA : Bupati Mukomuko Serahkan Mobil Damkar Untuk Dinas Pemadam Kebakaran
“Selain itu, senggama terputus, ini merupakan salah satu strategi yang juga digunakan orang untuk mencegah kehamilan. Ada juga metode menyusui atau Metode Amenorea Laktasi (MAL) Nah, metode ini mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif,” terang Plt Kepala DP2KBP3A.
Plt Kepala DP2KBP3A memaparkan, untuk pelaksanaan program itu sendiri, dibagi menjadi 2 metode, yakni kontrasepsi jangka pendek dan jangka panjang.
BACA JUGA : Dinas PUPR Mukomuko Bangun Irigasi Jebol Akibat Banjir
“Kalau kontrasepsi jangka pendek itu seperti pil, kondom atau suntik. Sedangkan jangka panjang meliputi kontrasepsi jenis IUD, Tubektomi dan Vasektomi serta implan.
Ia menjelaskan, berdasarkan data yang ada, di Kabupaten Mukomuko tercatat sebanyak 320 orang telah mengikuti program keluarga berencana (KB) dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
“Ini data per November 2023. Untuk peserta KB MKJP jenis KB MOW baru 50 persen dan implan dan IUD sudah 100 persen. Targetnya (2023) adalah
322 peserta KB MKJP,” terang Plt Kadis.
BACA JUGA : Dinas P2KBP3A Mukomuko Fasilitasi Pembentukan Tim Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak
Target tersebut, untuk pengendalian penduduk di Kabupaten Mukomuko. Ia membeberkan, dari target itu sebanyak 264 akseptor KB MKJP jenis implan, 10 akseptor KB jenis IUD, dan 44 akseptor pencabutan IUD, dan 4 akseptor KB MKJP jenis metode operasi wanita atau MOW.
“Untuk peserta yang mengikuti kb jenis MOW sekarang tidak nunggu jadwal (operasi). Kalau bicara persentase (target) tahun sudah 2 kali perubahan target. Untuk MOW, awalnya, 20 turun menjadi 10. Dan berubah lagi jadi 4,” terangnya.
BACA JUGA : Ini Dinas yang Teken Perjanjian dengan Kejari Mukomuko
Penurunan persentase target terjadi lantaran masih minimnya kesadaran masyarakat. Kendati demikian, jumlah peserta yang menggunakan metode lain masih terbilang aman.
“Untuk peserta yang menggunakan metode lainnya boleh dikatakan mengalami peningkatan yang cukup signifikan, seperti peserta KB implan dari 40 peserta sekarang menjadi 264 orang dan pencabutan IUD dari 40 orang menjadi 44 orang.” pungkasnya. (ADV KOMINFO/** YN)