8000 Lebih Calon Penerima Program Peningkatan Rumah Layak Huni di Mukomuko, Realisasinya..?

BERANDA3561 Dilihat

Berita Mukomuko, Metro – Kepala Dinas (Kadis) Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Mukomuko Syahrizal, SH belum dapat memastikan realisasi program peningkatan rumah layak huni tahun ini.

“Kita gak dapat mastikan dapat apa nggak program itu,” kata Syahrizal, Selasa (25/01/2022) melalui sambungan telepon seluler.

Menurutnya, data penerima program rumah layak huni yang telah terveifikasi sekitar 2000 rumah. Ia mengungkapkan anggaran yang digunakan adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Ini kan anggaran pusat (APBN). Jadi kami (Pemkab) hanya memfasilitasi dengan verifikasi melalui aplikasi,” jelasnya.

Program tersebut, lanjutnya rencananya tersebar di 15 Kecamatan. Nantinya, data penerima program akan kembali di verifikasi oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi.

Syahrizal menyebutkan, krateria penerima program adalah rumah yang kondisinya dinilai tidak layak huni.

“Jadi program ini kan sifatnya peningkatan rumah layak huni, ya mungkin diantaraya dilihat dari lantainya, (belum di semen). Bukan bedah rumah langsung seperti program sebelumnya,”jelasnya.

Saat disinggung besaran anggaran yang akan dikucurkan setiap rumahnya, Kadis Perkim Mukomuko mengatakan, mengacu pada program sebelumnya, jumlah dana yang akan diberikan adalah sekitar Rp 17.500.000,-.

“Ini jika mengacu pada program sebelumnya dan dana langsung diterima oleh penerima program melalui rekening,”tuturnya.

Ia berharap, program tersebut dapat segera terealisasi sesegera mungkin agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari kebijakan Pemerintah ini.

“Biasanya kalau tidak terhalang Pandemi, Maret sudah itu tahap satunya sudah mulai,” imbuhnya.

Diketahui, saat ini data penerima program peningkatan rumah layak huni di Kabupaten Mukomuko mencapai 8000 unit lebih. Data tersebut berdasarkan input ke aplikasi.

“Data yang masuk dari desa-desa se Kabupaten Mukomuko untuk calon penerima program ini mencapai sekitar 8000 unit lebih. Nah data yang masuk ini kami input ke aplikasi sibaru.” pungkasnya (cty)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *