Nursalim : Kalau Ada Cakades Yang ‘Ngomong’ Akan Menaikkan DD, Itu Bohong

BERANDA3369 Dilihat

Berita Mukomuko, Metro – Tahun 2021 Pemerintah Kabupaten Mukomuko melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak gelombang III. Sebanyak 47 Desa ambil bagian dalam pesta rakyat ini.

Wakil Ketua (Waka) I DRPD Mukomuko Nursalim mengungkapkan, seyogyanya Pilkades dilaksanakan pada tahun 2020 yang lalu. Namun karena adanya wabah virus Covid-19 pemilihan orang nomor satu di tingkat Desa ini baru digelar tahun 2021.

“Seharusnya Pilkades ini dilaksanakan tahun 2020 yang lalu. Namun pelaksanaannya ditunda karena Pandemi Covid-19,” ucap Nursalim, Selasa (28/09 /2021).

Kata Waka I DRPD Mukomuko, saat ini tahapan demi tahapan telah dalam Pilkades. Ia meminta dalam pelaksanaan setiap tahapan selalu menjaga ketaatan dalam protokol kesehatan (prokes).

“Kalau Desa yang sedang mengikuti Proses tahapan Pilkades ternyata masuk dalam zona merah maka pelaksanaannya akan ditunda sampai pada zona hijau,” terangnya.

Selain itu, Politikus Partai Demokrat ini menghimbau kepada seluruh kandidat yang akan bersaing dalam Pilkades tidak menjual isu Suku Ras Dan agama (sara).

“Saya yakin, masyarakat di Kabupaten Mukomuko sangat bermartabat dan cinta damai. Mari promosikan kandidat anda dengan menjual visi misi dengan tetap mengedepankan Persatuan dan Kesatuan di lingkungan masing-masing,” ucapnya.

Mantan Kades Bandar Jaya ini juga mengatakan, Calon Kades dalam membuat visi misi yang realistis, sebab siapapun Kadesnya, Alokasi Dana Desa (ADS) dan Dana Desa (DD) tetap digelontorkan.

“Jadi, siapapun Kadesnya ADD dan DD tetap akan digelontorlan,dengan catatan sudah melengkapi syarat – syarat Administrasi. Untuk besarananya itu sudah ditentukan oleh Pemerintah dengan berbagai indikator yakni diantaranya luas wilayah, jumlah Penduduk. Jadi kalau ada Cakades yang mengatakan akan menaikkan, sudah dapat dipastikan itu bohong, “tegasnya.

“Lebih baik menonjolkan dengan menggali potensi Desa seperti meningkatkan PAD Desa, atau mengembangkan bakat dan minat pemuda terhadap olahraga, BUMDES, budaya gotong royong dan lain sebagainya asal itu memang bisa dicapai dengan melihat sumber Daya yang ada.”tandasnya.(YN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *