Kisruh Parkir RSUD Mukomuko, Ketua Komisi III DPRD Buka Suara

BERANDA762 Dilihat

Foto : HO/Pos Parkir RSUD Mukomuko

BERITAMUKOMUKO.COM, METRO – Kisruh parkir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko Provinsi Bengkulu beberapa hari yang lalu ditanggapi oleh Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Antonius Dalle, SP.

Ketua Komisi III DPRD Mukomuko mengatakan, pihaknya belum mengetahui pasti peristiwa itu, namun jika ini benar terjadi, maka management RSUD harus segera mengambil tindakan tegas.

“Saya belum tahu pasti (kronologi) peristiwanya, tapi kalau ini benar terjadi, kami harap management RSUD ambil tindakan tegas. Ya bisa dibina dulu untuk lebih baik, kalau nggak bisa dibina, ya diganti saja dengan yang lain yang mau bekerja dengan baik. Masih banyak orang yang ingin bekerja dengan benar dan tidak neko – neko,” ujar Ketua Komisi III DPRD Mukomuko, Antonius Dalle, Sabtu (25/03/2023).

BACA JUGA : Selama Ramadhan, Rumah Makan di Mukomuko Boleh Buka, Ini Alasannya

Saat disinggung apakah ada rencana memanggil manajemen RSUD terkait hal ini. Ketua Komisi III DPRD Mukomuko menegaskan dalam waktu dekat ini, pihaknya akan memanggilnya.

Anton mengungkapkan, minggu lalu, pihaknya telah memanggil manajemen RSUD Mukomuko, namun tidak terkait kisruh parkir.

“Minggu lalu kita panggil, saat itu belum ada kejadian soal dugaan pungli parkir. Kami hanya tanya soal issu hutang yang bertambah dan kondisi keuangan RSUD saat ini. Untuk masalah parkir, dalam waktu dekat kita akan panggil lagi,” jelasnya.

Terpisah, Direktur RSUD Mukomuko, Syafriadi,S.Km menyampaikan, peristiwa yang terjadi antara keluarga pasien dan petugas parkir hanya kesalahpahaman. Ia juga memaklumi, sebab tidak jarang keluarga pasien dalam kondisi panik, hingga rentan emosi.

BACA JUGA : ‘Oemar Bakri’ Sampaikan Ini di Depan Kapolres Mukomuko

“Setelah dijelaskan, akhirnya masing-masing memahami. Yang jelas persoalannya sudah clear,” terang Direktur RSUD Mukomuko.

Lebih jauh Ia menjelaskan, parkir di RSUD Mukomuko dikelola oleh pihak ketiga dan setiap tahunnya diperpanjang.

Diketahui sebelumnya, salah satu keluarga pasien bernama Rustam Decho mengalami peristiwa yang kurang sedap dan berakhir dengan adu mulut dengan petugas parkir. Menurutnya, setiap keluar (dari RSUD) untuk membeli obat, petugas selalu minta uang parkir.

Di lain sisi, selama keluarganya dirawat, tidak jarang petugas medis selalu mengarahkan mencari obat di luar, dengan alasan obat yang diperlukan tidak ada di RSUD.

BACA JUGA : Mengenai Lebih Dekat Salah Satu Penguji UKW asal Universitas Dr Moestopo

“Kejadian (adu mulut) itu karena saya merasa ini sangat keterlaluan. Setiap beli obat (diluar RSUD) selalu bayar parkir. Selama dirawat, setidaknya sudah Rp 30 ribu bayar uang parkir,’’ kata Rustam, seperti dikutip dari laman radarmukomuko.disway.id.

Masih dari laman yang sama, Rustam juga mempertanyakan tarif parkir yang ditetapkan, sebab ada ketidaksesuaian. Kemudian, walaupun merupakan pihak ketiga, sikap petugas parkir yang kurang profesional.

“Harus diperhatikan oleh pihak rumah sakit. Walau parkir dikelola pihak ketiga, namun saat terjadi masalah, tetap rumah sakit yang disorot.. Kami minta Direktur tidak membela kesalahan petugas parkir ini. Kami minta lakukan pembenahan. Kami berani menyampaikan karena buktinya jelas. Bahkan saat berdekat dengan saya, petugas parkir ini mengatakan bahwa dia keluarga dekat Bupati.” tandasnya. (**YN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *