Jelang Akhir Tahun, Dinkes Mukomuko Ungkap Jumlah Kasus DBD

BERANDA5918 Dilihat

Kepala Dinas Kesehatan, Bustam Bustomo, SKM

BERITA MUKOMUKO, METRO – Menjelang akhir tahun 2023, Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu mengungkapkan jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD). Hingga awal Desember tahun 2023, tercatat puluhan kasus ditemukan, bahwa diantaranya meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan, Bustam Bustomo, SKM mengatakan, hingga awal Desember tahun 2023, 78 kasus telah ditemukan, 4 diantaranya meninggal dunia. Kata dia, kasus terakhir yang dinyatakan meninggal dunia setelah mendapat perawatan medis terjadi bulan lalu.

BACA JUGA : 2024 Listrik di Mukomuko ‘Nggak Byar Pet’

“Dari Januari sampai awal Desember ada 78 kasus. 4 diantaranya meninggal dunia. Untuk kasus meninggal dunia, 3 kasus pada bulan Agustus dan 1 orang minggu ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan, Bustam Bustomo, Jum’at (01/12/2023) di ruang kerjanya.

Kepala Dinas Kesehatan mengungkapkan, tahun lalu, jumlah kasus DBD di Kabupaten Mukomuko tercatat dalam kurun waktu 10 bulan, jumlah kasus DBD mencapai 30 kasus.

Kata Kepala Dinas Kesehatan, tahun ini, instansinya telah melakukan survei demam secara massal. Menurutnya, selain untuk mendapatkan penanganan yang cepat, ini dilakukan untuk mendeteksi dini penderita penyakit DBD di setiap wilayah kerja puskesmas.

“Untuk alat tes cepat DBD, kami siapkan di 17 puskemas agar pemeriksaan warga yang diduga terindikasi penyakit ini cepat terdeteksi,” kata Kepala Dinas Kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan meminta, seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Mukomuko untuk melaksanakan pemberantas sarang nyamuk (PSN) DBD. Ia menjelaskan, Pemberantasan dapat dilakukan dilingkungan masing-masing atau bersama-sama secara gotong royong.

Nantinya, kata Bustam, petugas kesehatan akan penanganan sesuai standar operasional prosedur (SOP) untuk mencegah penyebaran penyakit DBD di wilayah yang ditemukan kasus.

“Kita tetep berpedoman kepada SOP. SOP nya,, adalah melakukan penyelidikan epidemiologi di lokasi rumah warga yang meninggal dunia dan dinyatakan positif DBD. Selain itu, pembagian larvasida kepada warga, dan melakukan pengasapan atau fogging massal,”terang Bustam.

Kata Kepala Dinas Kesehatan, ada beberapa faktor perkembangbiakan DBD, diantaranya adalah siklus pergantian musim. Saat ini, terang Bustam, musim panas akan segera berakhir dan memasuki musim hujan.

“Perubahan iklim dari kemarau ke hujan menjadi salah satu penyebab adanya DBD Dimana, saat musim hujan, jentik nyamuk DBD berkembang dan menyebabkan warga cepat terserang penyakit DBD.” pungkasnya. (ADV KOMINFO /YN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *