Kepala Dinas Kesehatan, Bustam Bustomo, SKM
BERITA MUKOMUKO, METRO – Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu mengungkapkan, wilayah Kapuang Sakti Ratau Batuah bebas dari penyakit menular. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan, Bustam Bustomo, SKM, Senin (27/11 /2023).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko menjelaskan, penyakit menular yang dimaksud adalah Filariasis atau lebih dikenal dengan sebutan penyakit kaki gajah.
BACA JUGA : Dinkes Mukomuko Cegah Stunting dengan Upaya Ini
Kata dia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia telah menetapkan daerah Kabupaten Mukomuko bebas penyakit filariasis atau kaki gajah.
“Ini berdasarkan rekomendasi dari Kemenkes RI yang mengatakan wilayah Kabupaten Mukomuko bebas dari penyebaran penyakit Filariasis atau kaki gajah,” kata Kepala Dinas Kesehatan, Senin (27/11 /2023) di ruang kerjanya.
BACA JUGA : Disperindagkop dan UKM Mukomuko Sebut, Pangkalan Gas LPG Merupakan UMKM
Rekomendasi itu, kata Bustam, setelah keluarnya hasil survei darah yang dilakukan kepada warga secara massal yang dilakukan oleh tim dari Kementerian beberapa waktu yang lalu. Ini dilakukan untuk mendeteksi dini penderita penyakit filariasis.
“Sample diambil di 30 Desa yang ada di Kabupaten Mukomuko kepada lebih dari seribu orang. 30 desa ini acak ya,” terang Kepala Dinas Kesehatan.
BACA JUGA : DPRD Mukomuko Sarankan Pemda Gunakan Dana BTT Atasi Kekeringan Lahan Sawah
Dari 30 desa tersebut, lanjutnya, tidak ditemukan adanya penyakit kaki gajah.
Lebih lanjut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko membeberkan, penyebab penyakit kaki gajah ini adalah adanya tiga spesies cacing Filaria.
BACA JUGA : Bupati Mukomuko Upayakan Tenaga Fisioterapis, RD Physiotherapi Layani Ini
“Untuk penyebabnya adalah tiga spesies cacing, yaitu brugia malayi wucheria bancrofti dan brugia timori. Mereka (cacing) menularkan lewat perantara nyamuk. Nyamuk ini sebagai sebagai vektornya,”jelasnya.
Di Kabupaten Mukomuko, terang Bustam, beberapa tahun terakhir tidak ditemukan warga setempat yang menderita penyakit kaki gajah.
BACA JUGA : Ketua Komisi II DPRD Mukomuko Minta Pemda Perhatikan Jalan Ini
Namun demikian, berdasarkan data yang ada, pada tahun 2017 yang lalu, didapati seorang warga yang positif terkena penyakit filariasis atau kaki gajah.
“Warga yang berasal dari Kecamatan Kota Mukomuko. Namun tingkat infeksinya tergolong belum parah. Iya, sudah ditangani (saat itu) dengan rutin minum obat. Ini dilakukan untuk mencegah perkembangan infeksi dalam tubuhnya,” kata Bustam.
Tidak ingin kecolongan lagi, saat ini, melalui puskesmas, instansinya terus menggelar program pemberian obat pencegahan penyakit kaki gajah kepada seluruh warga.
BACA JUGA : DPMD Mukomuko Ungkap Tentang Perjalanan Dinas, Belanja BLT-DD dan Ketahanan Pangan Tahun 2023
“Upaya pencegahan sudah dilakukan. Untuk obat, walaupun dibilang nggak ada, tapi kita tetap menyediakan” sampainya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan penyakit ini, yakni dengan menjaga kebersihan, terutama lingkungan rumah.
BACA JUGA : Dinas Perikanan Mukomuko Dukung Penerapan Alat Tangkap Ramah Lingkungan
“Ini sangat penting untuk menurunkan risiko terkena penyakit kaki gajah.dan penyakit lainnya. Kan bersih itu nggak mahal, bersih itu indah dan enak kok. Ayo kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan di kediamannya masing-masing.” tandasnya.
Diketahui Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko akan menerima sertifikat bebas filariasis dari Kemenkes Republik Indonesia tahun depan. (ADV KOMINFO /** YN)